Identitas pembicara kemarin
1. Jihan Ayu Saputri, S.KM
2. Lilik Sulistyo Widodo, S.KM
Direktur RSUP
dr. Jamilatun Rosidah, MM
Nama Kegiatan: Bimbingan Kader Kesehatan Sekolah oleh RSUP Surakarta
Hari: Kamis, 29 April 2021
Waktu: 10.00-11.30
Tempat: Gd. Nakula Lt. 13 RSUP Surakarta
Jumlah: 13
Penyelenggara: Kerja sama RSUP dengan SMP Batik
Deskripsi Acara:
1. Acara dimulai oleh MC pada pukul 09.00 dengan berdoa Bersama.
2. Sambutan Direktur RSUP Surakarta, dr. Jamilatun Rosidah, MM sekaligus membuka acara secara resmi. Penyampaian apresiasi kepada SMP Batik sebagai partner institusi. Penyampaian program kerja sama, salah satunya ialah Bimbingan Duta Remaja di Sekolah.
3. Materi tentang pentingnya Duta Remaja Sekolah oleh Jihan Ayu Saputri, S.KM. Memperkenalkan Duta Sekeco Sehat, yaitu perwakilan individu terpilih yang memiliki pengetahuan dan berperan aktif dalam bidang kesehatan dan diharapkan mampu mengajak dan membangun komunitas/ masyarakat yang peduli terhadap kesehatan.
Penjelasan terkait tugas Duta Sekeco Sehat, yaitu menjadi ‘role model’ yang menerapkan gaya hidup bersih dan sehat, memberikan edukasi kepada teman-teman sebaya, memberikan gagasan mengenai isu Kesehatan di sekolah, dan membantu mengawasi protokol kesehatan sekolah.
Kegiatan Duta Kesehatan Sekolah yang akan dilaksanakan di antaranya pembekalan materi Kesehatan, penyuluhan kesehatan kepada teman-teman, membantu menyebarkan Asesmen Kesehatan Sekolah, dan pengukuhan Duta Kesehatan Sekolah.
4. Materi kedua oleh Lilik Sulistyo Widodo, S.KM. Penjelasan terkait TB (Tuberkulosis) secara umum, yaitu TB bukan penyakit keturunan atau kutukan, TB dapat disembuhkan dengan berobat teratur, tata laksana pengobatan penderita pd tahap intensif dan lanjutan, pentingnya berobat teratur, dan cara penularan dan mencegah penularan.
Penjelasan terkait penanggulangan TB dengan peran duta Kesehatan sekolah, yaitu memberi penyuluhan TB dan penanggulangannya di sekolah maupun di lingkungan rumah, membantu menemukan penderita TB, melaporkan hasil temuan TB ke pihak sekolah atau kader kesehatan.
5. Sebelum diakhiri terdapat diskusi interaktif dan ice breaking kepada peserta. Acara ditutup dengan memberikan gambaran kegiatan selanjutnya, di antaranya ialah adanya pemberian materi berkelanjutan via daring atau luring. Kemudian diakhiri dengan doa dan salam.
Narasi.
Pandemi Covid-19 menjadi pandemi global sejak kemunculannya tahun 2019. Dampak pandemi ini telah mengganggu stabilitas kehidupan manusia dari berbagai lini, salah satu yang sangat berpengaruh dari ranah pendidikan. Setelah hampir setahun proses pendidikan dilangsungkan dengan metode jarak jauh (online), terjadi geliat di masyarakat terkait proses belajar mengajar langsung yang tak kunjung hadir.
Berjalannya waktu, pemerintah mencanangkan program kenormalan baru (new normal) yang pada akhirnya muncul kebijakan-kebijakan baik dari daerah hingga pusat sebagai sarana penyelesaian degradasi pendidikan. Berbagai usaha melalui kebijakan dikeluarkan agar peserta didik mendapatkan pendidikan secara maksimal. Akhirnya, praktik-praktik pembelajaran tatap muka mulai digadang-gadang dan disimulasikan oleh sekolah-sekolah di bawah dinas Pendidikan, salah satunya ialah SMP Batik Surakarta. SMP Batik Surakarta menjadi salah satu role model yang dipilih oleh Dinas Pendidikan Surakarta untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Dalam prosesnya, SMP Batik telah mengantongi dan menyelesaikan syarat-syarat kelayakan dari Dinas Kota Surakarta untuk pelaksanaan PTM. Salah satu syarat yang telah dipenuhi ialah menggandeng instansi kesehatan sebagai pengawas kesehatan di sekolah, yaitu dengan dibuatnya kerja sama antara UPT Puskesmas Pajang sebagai instansi kesehatan yang bertanggung jawab terhadap sekolah-sekolah di wilayah Pajang. Tidak hanya itu, SMP Batik juga mengadakan kerja sama dengan instansi Rumah Sakit Umum Pusat Surakarta sebagai partner institusi agar proses pengawasan lebih menyeluruh dan lebih detail karena daya tampung sekolah yang cukup besar, baik dari segi bangunan fisik atau sumber daya manusia.
Salah satu bentuk kerja sama dengan RSUP Surakarta adalah pelaksanaan Bimbingan Kader Kesehatan di Sekolah yang dilaksakanan di RSUP pada Kamis pagi (29/04). Sebanyak 13 siswa mengikuti program ini. Mereka merupakan siswa-siswi yang dipilih sebagai Duta Kesehatan Sekolah dan ditugaskan untuk melaksanakan bimbingan dari pihak RSUP Surakarta. Acara dibuka secara resmi oleh Direktur RSUP Surakarta dr. Jamilatun Rosidah, M.M. Dalam sambutannya ia menyatakan bahwa duta kesehatan menjadi panutan bagi teman-temannya sekaligus menjadi penyambung lidah dalam penerapan kesehatan di sekolah. Acara yang digelar di Aula Gedung Nakula RSUP bertemakan Pentingnya Duta Kesehatan di Sekolah. Penyampaian materi yang disampaikan Jihan Ayu Saputri, S.KM dan Lilik Sulistyo Widodo, S.KM berlangsung kondusif dan interaktif selama 90 menit.
Setelah ditemui di sela kesibukannya, Kepala Sekolah SMP Batik Surakarta, Ceket Palupi Suroso, M.Pd., menyatakan bahwa kerja sama antara SMP Batik dan RSUP Surakarta ini dilakukan agar kontrol kesehatan, khususnya masalah protokol kesehatan di sekolah tetap terjaga. Kerja sama ini nantinya juga akan merujuk pada profiling atau mapping kesehatan kepada seluruh warga SMP Batik sendiri, baik dari siswa, guru, karyawan, maupun wali murid. “Tindak lanjut dari profiling Kesehatan ini nantinya diharapkan kita punya data yang valid terkait warga SMP Batik. Setelah itu, pihak RSUP pun dapat memberikan saran dan masukan kepada kita (SMP Batik) hal-hal apa saja yang harus kita laksanakan sebagai langkah tindak lanjut nantinya.” ujar Ceket saat ditemui di ruang kepala sekolah SMP Batik Surakarta.
Surakarta, 29 April 2021